Kamis, 23 Agustus 2012

SEJARAH TENTANG OPEL

OMK OPEL singkatan dari orang muda katolik okilik pelebaga, tentu saja disini akan muncul pertanyaan bahwa ada 2 gereja kenapa digabungkan menjadi satu wadah.....?? sebelum terbentuk wadah OMK OPEL duluh disebut dengan MUDIKA OPEL, disingkat dari muda mudi katolik okilik pelebaga, namun dalam didalam mudika ini dasar pemikiranya lebih sensitif dalam arti yang berperan penting dalam mudika hanya kaum muda/mudi saja dan yang berperan didalam ini hanya kaum terpelajar oleh karena itu ada muncul ide yang menggambarkan bahwa sesuai dengan kondisi dan situasi daerah cukup kuat untuk mempengaruhi sehingga terbentuklah wadah yang disebut dengan OMK OPEL.
 OMK OPEL dibentuk pada tgl 28 maret 2008 di rumahnya Bpk Pewarta Umum Simion kalolik Bertempat Dikering Jelakiwa pukul 19 :00 s/d selesai.
maka disinilah ruang gerak para kaum muda mudi opel mengembangkan kepribadian guna mengikuti jejak kristus dan mentaati perintah gereja di zaman sekarang.
dan dalam wadah ini berperan penting maju dan mundur ketiga  gereja tersebut, antara lain Stasi St, Fransiskus Okilik, Kapelah Allah Tritunggal Maha kudus Pelebaga I Dan Kapelah yesus owatne apik pelebaga II. Karena wadah ini menghimpun kaum mudah mudi ketiga gereka tersebut untuk membangun persatuan dan memberi pemahaman dari gerakan orang-orang mudah katolik ke tiga gereja tersebut diatas, dengan demikian karena adanya wadah OMK OPEL semua rangkaian kegiatan ketiga  gereja tersebut berjalan lancar dan aman serta persatuan yang cukup erat.lalu pasti ada juga yang berfikir bahwa, siapa sih yang mendirikan wadah omk opel ini....??? para pendiri wadah OMK OPEL antara lain sebagai berikut:
1. sdr Nico Hilapok
2. sdr Tendius Meaga
3. sdr Marsel A. Wuka
4. sdr Andreas kalolik
5. sdr Pelianus Kalolik
6. sdr Stepanus Hilapok
7. sri lina H. Wuka
8. sdri Lenny M. Hilapok
9. sdri Agata Kalolik
10. sdri Dolly Hilapok
Inilah nama-nama pendiri wadah OMK OPEL , dan sampai saat ini trus semangat untuk melakukan sesuatu sesuai dengan program kerja Badan Pengurus harian orang mudah katolik okilik pelebaga.
semua program kerja yang terkadwal berjalan dengan baik.
 Demikian profil Sejarah singkat terbentuknya wadah Orang Mudah Katolik Okilik- Pelebaga I dan II.



mb, Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada:
1. Ketua BMP Paroki st. Paulus uwe elesi serta jajarannya sekalian (Bpk Daniel Yelipele)
2. Ketua BMS Stasi st.Fransiskus Asisi Okilik (Bpk Wenepalek Matuan) Beserta Jajaranya
3. Ketua BMK st. Tritunggal Maha Kudus Pelebaga I (Bpk Alfons Hilapok) Beserta Jajarannya
4. Ketua BMK st, YESUS OWATNE APIK pelebaga II. (Bpk Jermias Wuka)
Karena bantuan- bantuan melalui motifasih pandangan saran dan kritik yang baik untuk mebanguan sehingga sela;u tidak pernah lela dalam melakukan kerja-kerja kami.








wa wa wa wa.

APA PENTINGNYA PERSATUAN

Badan Musyawara Stasi (BMS) st. Fransiskus asisi okilik bersama Badan Musyawara Kapela (BMK) st.Tritunggal Maha Kudus” Dan “Yesus Owatne Apik Pelebaga I dan I”. Mengadakan rapat umum anggota (RUA) pada tanggal 30 Yuli 2012 bertempat di SOSKA Gereja Katolik Stasi st. Fransiskus Asisi Okilik.
Rapat umum anggota (RUA) ini telah dilaksanakan dibawa pimpinan oleh Ketua Badan Musyawara Stasi (BMS) st. fransiskus asisi okilik Bpk Wenepalek Matuan dan Sekretaris Bpk Timotius Matuan S.pd. Didampingi oleh penasehat umum Bpk Akmaheak Matuan serta badan pengurus kedua kapela yakni kapela pelebaga I dan II Bpk Alfons Hilapok menjabat sebagai selaku (BMK) pelebaga I, dan Bpk Yermias Wuka menjabat sebagai (BMK) kapela pelebaga II. Dan segenap umat aktif ketiga gereja tersebut diatas serta beberapa ketua-ketua kring/ kompas dari ketiga gereja. Dengan demikian dalam kesempatan yang baik bukan hanya pengurus stasi atau kapelah dan ketua kering saja yang hadir, tetapi Ketua OMK OPEL sdr Dimus Kalolik bersama rekan-rekan lainnya juga turut partisipasi dalam pertemuan tersebut.
Ketua BMS Bpk Wenepalek Matuan mengemukakan bahwa, rapat kali ini bukan sekedar berkumpul untuk mengemukakan pendapat baik atau seperti hal sepeleh, tetapi benar-benar melakukan suatu komitmen atas semua problem yang terjadi di lingkungan budaya maupun gereja serta masyarakat di daerah kami. Jadi dengan melihat perkembangan umat akhir-akhir ini semakin kurang kepedulian terhadap gereja dan adat, maka dalam rapat kali ini menemukan satu opsi alternatif untuk bersatu kembali demi keimanan dan kepedulian uamat okilik pelebaga kedepan yang lebih aktif dari sekarang.
Dengan perkembangan umat seperti ini maka, dalam forum tersebut menyepakati untuk mengadakan perayaan rutin, dan kesepakatan ini diawali dari natal 2012 akan diselenggarakan di kapelah pelebaga I, kemudian paskah akan diselenggarakan di kapelah pelebaga II, setelah itu kembali ke stasi untuk mengevaluasikan perkembangan yang di lakukan ini apakah sudah nampak atau tidak.
Tetapi sayangnya yang akhir – akhir tahun 2010 hingga saat ini kapela pelebaga II kondisi umat sangat minim bahkan tenaga pewartapun kosong sama skali. Sehingga hal ini menjadi sebuah pertanyaan besar bahkan membingungkan umat setempat. Karena misi gereja katolik serta aturan yang dikeluarkan dari paus tidak sesuai dengan kondisi umat maka hal ini menjadi fakto kefakuman di masing-masing masing gerej. Karena aturan poligame tidak pantas untuk mengambil bagian di dalam gereja, sedangkan pewarta aktif di suatu gereja adalah orang yang istri lebih dari satu. Dampaknya semakin lama semangat pelayanan di dalam gereja semakin bosan bahkan malas, peraturan ini diterapkan di papua pada umumnya dan lebih khusus di lembah baliem dekenat jayawijaya sangat tidak papntas, karena dekenat jayawijaya kekuatan budaya dan gereja tidak beda jauh tetapi saling berkaitan antara aturan gereja dan budaya.
Demikian kondisi umat di papua pada umumnya dan okilik pelebaga pada khususnya.
Terima kasih atas kunjungan di websait kami.